|
Cagub dan Cawagub DKI 2017-2022 |
Sudah cukup banyak yang meramalkan siapa pemenang Pilkada DKI 2017, sejauh ini rata-rata mereka menggunakan pendekatan ilmiah baik kualitatif maupun kuantitatif, namun saya lihat belum ada yang meramalkan menggunakan pendekatan non-ilmiah
seperti menggunakan rumus Primbon Jawa misalnya.
Kali ini saya ajak anda melihat potensi masing-masing calon berdasarkan perhitungan primbon yang sangat populer menjadi salah satu pegangan hidup masyarakat Jawa.
Sebelumnya, untuk diketahui bahwa dalam analisis ini kami mengambil informasi dan data dari:
- Data tanggal lahir dan alamat calon diambil dari situs Wikipedia.
- Data hari lahir dan weton pasaran dihitung dengan kalender abad sepanjang masa.
- Analisis ramalan berdasarkan pada kitab primbon betal djemur adam makna lukman akim dan betal djemur adam makna bekti djamal.
Mari kita mulai analisis per-bagian dari para kandidat Cagub dan Cawagub DKI yang telah ada.
Jika kita ambil analisis Primbon dengan rumus (SRI, LUNGGUH, DUNYO, LORO, PATI) maka para kandidat calon gubernur DKI akan berada pada posisi:
Agus, lahir tanggal 10 agustus 1978, lahir pada hari Kamis pasaran Paing. Neptu 17.
Silvy, lahir tanggal 11 oktober 1958, lahir pada hari Sabtu pasaran Wage. Neptu 13.
Basuki, 29 juni 1966, lahir pada hari Rebo pasaran Paing. Neptu 16.
Djarot, 6 juli 1962, lahir pada hari Jumat pasaran Pon, Neptu 13.
Anis, lahir tanggal 7 mei 1969, lahir pada hari Rabu pasaran Kliwon. Neptu 15.
Sandi, 28 juni 1969, lahir pada hari Sabtu pasaran Paing. Neptu 18.
Kemudian....
Jika masing-masing pasangan (gubernur dan calon gubernur) kita gabungkan Neptunya maka:
1. Agus-Silvy, total neptu : 30 (Artinya PATI alias Mati atau menemui kebuntuan)
2. Basuki-Djarot, total neptu : 29 (Artinya LORO alias sakit-sakitan atau bermasalah)
3. Anis-Sandy, total neptu : 33 (Artinya DUNYO alias banyak harta dunia)
Lebih jauh lagi ...
Jika memimpin DKI Jakarta kita anggap seperti membuat sebuah "bangunan" pemerintahan, maka dapat kita gunakan rumus primbon (KERTA, YASA, CANDI, ROGOH, SEMPOYONG), dan aplikasinya kepada para kandidat calon adalah:
1. Agus-Silvy, total neptu : 30 (Artinya SEMPOYONG alias didera banyak masalah hingga sempoyongan)
2. Basuki-Djarot, total neptu : 29 (Artinya ROGOH alias sering dirogoh atau pencurian).
3. Anis-Sandy, total neptu : 33 (Artinya CANDI alias kuat kokoh seperti candi)
Seperti kita ketahui, menurut KPUD DKI, Pilkada DKI 2017 dilaksanakan pada hari Rabu pasaran Legi, Tgl. 15 Februari 2017. Dengan begitu maka Naga Hari (Nogo Dino) berada di TIMUR LAUT.
Ini artinya, keburukan berada di arah Timur Laut, dan keberhasilan akan berada di UTARA dan atau BARAT.
Selain itu, 15 februari 2017 (hari Rabu Legi) menurut perhitungan juga dapat dituliskan sebagai berikut:
- arah barat : sakit
- arah timur : naas
- arah utara : sandang
- arah selatan : pangan
Silahkan kroscek dulu ke alamat masing-masing bakal calon gubernur DKI dibawah ini:
Alamat rumah:
Agus: Cikeas, Kab.Bogor, Jawa Barat.
Silvy: Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Basuki: Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara.
Djarot: Kelurahan Ngadirejo, Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Jawa Timur.
Anis: Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Sandi: Jl. Kemang Raya Selatan, Jakarta Selatan.
Dari kesemua kandidat, kira-kira siapa yang paling baik dan paling sesuai berdasarkan analisis Primbon diatas?
Sebagai penutup, analisis ini hanyalah wujud ikhtiyar atas keingintahuan manusia, diatas segalanya tetaplah kembali pada Allah yang berhak menentukan.
Salam